Kepada perempuan setelah aku.


Kepada kamu,
aku sudah biasa tentang perasaan kalang kabut jika tidak ada kabar darinya.
aku sudah biasa tentang kekecewaan yang selalu menumpuk dalam sanubari ketika diketahui dia lebih memilih pergi.
aku sudah biasa tentang pahitnya rasa ketika aku harus merelakannya.
aku sudah biasa,
sudah benar-benar biasa.

Kepada kamu,
aku tidak yakin, kamu akan bisa sekuat ini.
mencoba bertahan meski kamu tahu, tidak ada lagi yang bisa dipertahankan.
aku ragu, kamu bisa setegar ini.
memilih untuk berjuang meski kamu tahu, tidak ada lagi yang bisa diperjuangkan.
aku... takut,
kamu akan terkena luka yang sama sepertiku.

Sebagai perempuan,
ini semua memang memuakkan.
mencoba melawan rasa kacau, tanpa harus meracau.
mencoba bersabar, tanpa harus berkoar.
mencoba bisa, tanpa harus merasa 'tidak ada lagi yang tersisa'.

Semua ini hancur lebur, perempuan.
Lebur.
lebur, bersama semua kepingan manis dan pahit yang aku miliki dulu saat bersamanya.

Sakit...
semua ini terasa sakit.
Ketika dia sudah menemukan penggantiku,
dan aku masih hanya terdiam dalam lamun.

Pedih...
semua ini terasa pedih.
Ketika kamu, perempuan sudah bisa menggantikan posisiku,
dan aku masih mematung, penuh harap, bahwa aku masih bisa mempertahankan posisi itu.

Aku benci kenyataan perih ini,
namun...
aku harus belajar untuk ikhlas, bukan?

Aku ikhlas, perempuan.
aku ikhlas merelakan segalanya yang kini hanya menjadi bekas,
aku bersabar merelakan segalanya yang kini sudah seutuhnya bukan milik diriku lagi,
aku benar-benar ikhlas.

Seperti didalam surat al-ikhlas, yang tak pernah sebut kata 'ikhlas' didalamnya.

Kini aku mengalir,
menuju sesuatu yang belum aku lihat secara jelas,
namun aku yakin,
mungkin inilah sebuah kebahagiaan yang terselimuti oleh rasa kepahitan.

Kepada perempuan setelah aku,
semoga kamu lekas berbahagia dengan lelakiku dulu,
lelaki... yang dulu juga membuatku bahagia, walau kini berubah menjadi luka menyedihkan.

Kepada perempuan setelah aku,
jaga dia, peluk dia dalam relung dalam mu.

Kepada perempuan setelah aku,
sekali lagi,
lekaslah bahagia.

 -7/11/16.13:44 pm.

Comments

Popular Posts