Skip to main content

Posts

Featured

Tanpa Garis

Aku pernah mencoba menggambar batas antara aku dan kamu, tapi pensilku selalu tumpul, dan tatapanmu setebal penghapus Ku susun aturan seperti doa : "Jangan terlalu berharap, Jangan terlalu hangat, Jangan terlalu lama menatap," Tapi aturan itu lenyap, setiap kali kau tertawa, seolah suaramu adalah kipas  menyejukkan, tapi membuatku berantakan Maka jadilah aku, seseorang yang ingin menaruh jarak, namun lupa cara menahan langkah, karena setiap ku taruh batas cinta, kau datang menawarkannya menjadi dua buah sofa

Latest Posts

Seperti kata Sapardi, "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana"

Something lost & Something gained

Chapter 6.5 : A Garden of Misplaced Hearts

Chapter 6 : Ringgo's version

A Lot of Things I Would Never Understand

Merdeka Bagimu Yang Berani Jujur

Grieving the loss of possibility

Three things I love most about you

Learning how to not to die

Putting my tippy toe in