Seperti kata Sapardi, "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana"




Pada lebat belantara kota

Dilenyapkannya sudah cahaya terang

Sepi dan sendu, teralun merdu

Kudengar sayup ucapan bapak


"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,

Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu,"


Aku telan ludah

Mengagungkanmu layaknya besar pasak daripada tiang

Pada semua kurang yang menyisakan parang

Dan aku, selalu terhanyut oleh air pasang


"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,

Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada,"


Pada syair yang ragu ini

Rindu tetap melaju

Menyerbu telingamu penuh seru

Menggemakan suara hati segila ini


Pada setiap waktu yang berlalu dalam jemu

Semoga rasa ini menyelinap ke dalam pintu

Hidup selama seribu tahun

Pada cangkir teh yang selalu ada diatas meja kerjamu

Comments

Popular Posts