Maaf Pram, aku suka



Aku melihatmu dari sudut lemari itu
Berhembus bau khas buku-buku
Mengingat percakapan-percakapan kita waktu itu
Menjadikan tempat kutu buku ini adalah tempat favorite untuk bertemu

Apa kabar sekarang?
Sudah sewindu aku kehilangan sosok petualang
Sosok yang selalu membuatku tenang
Meski sekarang bukan lagi tentang senang

Tidak pernah kulupakan saat ku sampaikan mengenai perasaan
Lalu menyaksikan bagaimana tanggapanmu yang gelagapan
Dan kamu, mempersulit keadaan 
Karena kamu tidak memberikan jawaban

Detik itu baru ku mengerti,
Mengenai perihnya perasaan yang terombang-ambing
Menyerahkan segala upayaku untuk jujur pada hati
Lalu pada akhirnya tangis ini menjadi-jadi

Pram,
Jika kamu membaca surat terbuka ini entah kapan
Ketahuilah jika hatiku bukanlah seperti pagar
Yang bisa kau batasi sesuai dengan kebutuhan

Bicaralah jika kau butuh waktu,
Perjelaslah jika kita bukanlah lebih dari sekedar teman duduk
Biarkan hatiku menerima konsekuensi dari jujurku
Jangan gantung dan membiarkan semuanya menjadi abu-abu

Waktu terus berjalan, Pram
Dan cinta bukanlah sebuah tali
Yang bisa kau tarik ulur sesuka hati
Jadi untuk kali ini, biarkan kamu putuskan, "iya atau tidak," mengerti?

Comments

Popular Posts