G.O.N.E 2.

          Gak terasa, sekarang udah satu tahun saka ninggalin aku dan semuanya. Semua terjadi sangat begitu cepat. Secepat saka meninggalkanku. Udah satu tahun juga, aku bermain bersama-sama dengan nasya dan aku sekarang sudah terbiasa pergi ke mall. Seperti sepasang zombie lainnya, tapi pasanganku tak nyata.
          Sudah satu tahun juga, aku selalu merenungkan saka. Sangat-sangat menyedihkan memang, bila aku mengingat semuanya kembali dari awal.
          Dan saat ini aku masih menganggap aku masih mempunyai seorang pacar. Walau tak nyata.
Seperti biasanya, sepasang remaja muda-mudi yang sedang berpacaran, mereka selalu pergi keluar untuk sekedar mengobrol atau makan bareng. Sama sepertiku sekarang. Tapi, aku bukan pergi keluar untuk makan-makan di mall atau restoran lainnya. Aku pergi, ke rumah saka sekarang. Makam saka.
Setiap hari aku pergi ke makam saka, untuk menghilangkan rasa rindu ini dan sekaligus mendo’akan saka tenang disurga. Tak tahu mengapa, setiap aku pergi ke makam saka, seakan saka berada disampingku. Seperti dia sedang memelukku. Sangat hangat memang pelukan itu. Walau sebenarnya tidak seperti itu.
Dan semalam aku bermimpi, saka mendatangi mimpi itu. Saka bilang, kalau dia ingin sekali makan ice cream berdua denganku.
Besoknya aku pergi ke mini market bersama supirku, pak Dodit dan Audrey. Di minimarket, aku membeli 2 ice cream. Dan langsung pergi menuju makam saka.


  • MAHISA : “pagi saka, apa kabar? Kamu baik-baik aja kan di surga? Semoga ya, hehehe. oh iya, aku udah beliin ice cream nih buat kamu. Btw ini ice cream kesukaan kita loh. Hehehe, dimakan yuk. Nih aku udah beli 2, sengaja biar kita bisa makan bareng-bareng. Hehehe. Saka, aku akan selalu ada buat kamu kok, tenang aja. Pokoknya kamu harus bahagia ya disana. I love you”
  • AUDREY : “mahisa, kamu gak bisa kayak gini terus. Saka udah gak ada, kamu harus inget itu terus. Masih banyak cowok yang mau sama kamu apa adanya, buka dikit aja pintu hati kamu dan mata kamu. Saka udah pernah bilang bukan, kalau nanti ada cowok yang jadi pengganti dia, dia bakalan ikhlas. Dan dia mau, kamu jangan sedih lagi. Mencoba berpaling gak papa kan? Asal gak melupakan.
  • MAHISA : “tapi aku gak bisa drey, terlalu sakit untuk berpaling. Saka it’s my boyfriend. Gak ada dan gak mungkin ada yang bisa gantiin dia di hati aku. Saka itu udah bagaikan bintang diruang hati aku, walau aku akuin, sekarang cahaya bintang itu udah redup secara perlahan. Tapi aku masih sayang sama saka”
  • AUDREY : “di dunia ini gak ada yang gak mungkin, semua harus mengalir apa adanya. Jangan kamu buat hidup kamu sekarang hanya untuk saka. Jangan egois, berfikirlah secara dewasa, mahisaku sayang. Kamu pasti bisa. Pasti ada kok, cowok yang baiknya seperti saka, atau mungkin aja ada yang lebih baik dari saka? Nah gini deh biar simple.  Coba kamu bayangin bintang kamu itu,anggep aja lampu. Lampu memang mampu bersinar terang dengan sangat amat lama disebuah ruangan, tapi lama-kelamaan pasti lampu itu akan meredup secara perlahan, bukan? Dan kalo udah redup, sebaiknya diapain? Diganti yang baru kan? Kalau kamu masih pertahanin lampu itu, apa yang terjadi didalam ruangan itu? Mati dan gelapkah, atau nyala dan akan terus terang?”
  • MAHISA : “mati dan gelap drey...”
  • AUDREY : “kamu tahu itu. Kalau kamu masih pertahanin saka terus-terusan, hidup kamu malah tambah bikin kamu sedih dan kamu akan terus kesepian. Dan hal itu yang membuat saka sedih. Kamu harus cari yang baru, biar bisa nerangin ruang hati kamu lagi. Saka juga udah ikhlas. Tante dinar aja udah nerima kamu sama yang lain kan? Sekarang apa yang harus dipermasalahkan lagi?”
  • MAHISA : “hati aku yang bermasalah drey....”
  • AUDREY : “hati kamu pasti bisa, pasti ada orang yang bisa benerin hati kamu yang bermasalah itu. Percaya deh..”
  • MAHISA : “hm...”
  • AUDREY : “yaudah, pulang yuk. Oh iya, saka kita pulang duluan ya.... kamu udah denger kan tadi aku ngomong apa aja sama mahisa? Aku sengaja ngomong disini, biar kamu juga bisa denger. Aku yakin, kalo kamu masih hidup dan bisa ngejawab pertanyaan aku, pasti kamu setuju kalau mahisa sebaiknya mencari pengganti lain, selain kamu.  Aku yakin, kamu pasti sedih, tapi kamu dan mahisa harus terima ini semua.. tenang ya disurga.. we love you saka..”
  • MAHISA : “i love you saka....”

          Sedih,sedih dan sedih. Hati ini menangis. Menyesali mengapa saka harus pergi secepat ini. Mencoba untuk menerima, tapi serasa tak mungkin. Dan memang, ada benarnya dari perkataan audrey tadi. Aku sepertinya, harus mencoba membuka mata dan pintu hati ini untuk orang lain. bukan bertujuan untuk melupakan saka, tapi untuk mencari pengganti bintang di ruang hati ini, yang gak mungkin aku biarin gelap dan kesepian.
          Maafin aku saka, aku harus gantiin posisi kamu di ruang hati ini. Maaf banget. Tapi aku juga gak boleh kaya gini terus. Terpuruk dalam kesedihan adalah hal bodoh yang aku lakukan saat ini.
          Kamu harus ngerti itu ya saka, sumpah aku sayang banget sama kamu. Jangan pernah tinggalin aku ya saka. Aku janji, aku gak pernah mau dan gak bakalan ngelupain kamu, semua tentang kamu dan kita. Aku janji itu. Pegang janji aku ya saka. Aku juga berjanji, kalau aku udah nemuin pengganti bintang itu, aku gak bakalan lupa nyekar kamu di makam. Ok? Aku sayang banget sama kamu, saka. I love you..

          Dan sekarang, sepertinya sudah ada yang mengganti bintang diruang hati ini. Memberi pelangi baru, berbeda dengan pelangi sebelumnya. Dan itu ternyata adalah, Raihan.
          Dikenalkan oleh audrey, raihan memang adalah laki-laki yang baik. Sama seperti saka. Menghiasi hati ini, yang dari kemarin sepi seperti makam, sekarang mungkin sudah seperti taman hiburan. Sangat menyenangkan, bisa berkenalan dengan Raihan.
          Pertama kalinya aku bertemu raihan, di mall. Ya, waktu itu aku diajak audrey untuk pergi menemaninya berbelanja sekaligus nyekar di makam saka. Dan saat itu juga aku dikenalkan sesosok pria yang aku akuin tampan, dan sepertinya dia baik? Dan itu raihan.

  • RAIHAN : “hai, nama aku Raihan Soedewo. Panggil aja Raihan. Kamu mahisa kan? Yang katanya cewek paling cantik? Hehehe”
  • MAHISA : “hahaha, ada-ada aja kamu. Ya, namaku Mahisa Pramesti, panggil aja mahisa. Kata siapa kamu?
  • RAIHAN : “kata audrey, tapi menurutku km emang cantik. Wkwkwk. oh iya, aku turut berduka cita ya atas meninggalnya saka”
  • AUDREY : “HEHEHE, iya makasih bro”
  • MAHISA : “dasar audrey dzilla. oh iya, makasih ya..”
  • RAIHAN : “daripada bingung, kita makan bareng di tamani yuk..”
  • MAHISA : “boleh..”
  • AUDREY : “eh, aku tinggal dulu ya mahisa. Aku ada urusan nih sm temen lain, hehehe maaf ya. Kamu sama raihan aja dulu. Rai, temenin mahisa ya. Jagain dia, awas lo kalo ada apa-apa”
  • RAIHAN : “iya bawel”
  • MAHISA : “yadeh”

          Dan setelah itu, banyak topik obrolan yang menurutku menarik, orangnya asik dan nyambung kalau lagi ngobrol. Anaknya juga lucu, seperti saka. Bersama raihan, membuatku teringat kembali tentang saka. Waktu pertama kali aku berkenalan dengan saka, itu.... moment yang gak pernah bisa aku lupain.
          Semenjak itu pula, intensitas pertemuan aku bersama raihan semakin meningkat. Dan perlahan pun, cahaya dari bintang kembali terang seperti semula. Bahkan lebih terang dari yang sebelumnya. Sangat menakjubkan. Apakah aku sekarang bisa menerima ini semua? Menerima raihan dihatiku?
          Setelah hubungan berteman aku bersama raihan sudah terasa lama, raihan mengajakku untuk bertemu di suatu tempat. Tak tahu apa namanya. Tapi aku harus menemuinya disana. Tak tahu juga, apa yang akan terjadi nantinya disana.
          Dan kali ini, aku datang tidak menunggu. Langsung disambut oleh raihan. Tidak seperti dulu aku bertemu dengan saka, aku menunggu saka karena macet. Hehehe, lucu sekali.
          Aku datang, dan melihat tempat itu sangatlah indah. Pemandangan yang sangat menakjubkan, udara yang sejuk tanpa polusi. Serasa berada disurga. Dan ditempat itu juga, banyak bunya mawar merah dan putih.



  • RAIHAN : “hei..”
  • MAHISA : “hei rai. Ini tempatnya bagus banget. Aku gak nyangka bisa diajak ketempat ini.”
  • RAIHAN : “hehehe, kamu suka? Aku bikin ini buat kamu. Mahisa, kamu perempuan yang paling-paling yang pernah aku temui dari jutaan bahkan milyaran umat manusia di dunia ini. Aku sangat menyayangi kamu mahisa. Aku tahu, kamu masih mengingat saka. Tapi itu bukan jadi penghalang buat aku suka sama kamu. Kalau kamu mau jadi pacar aku, aku gak bakalan ngelarang kamu untuk nyekar terus setiap hari ke makam saka. Bahkan, aku rela nganterin kamu ke makam saka. Aku ingin selalu sama kamu mahisa. Kamu wanita yang spesial. Setia. Dan aku mau jadi pacar kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku?”
  • MAHISA : “kamu mau nerima aku apa adanya? Aku-akuin aku gak mau ngelupain saka. Tapi aku harus mencari yang lain. aku gak mau kamu jadi pelampiasan aku. Aku yakin, kamu orang yang bisa gantiin saka. Kamu baik dan mau nerima kalau aku emang masih sayang sama saka. Tapi, sayang aku juga gak boleh sepenuhnya hanya untuk saka. Aku harus berbagi dengan yang lain. dan aku mau berbagi rasa sayang ini ke kamu juga raihan... aku mau nerima kamu.. hehehe”
  • RAIHAN : “makasiiiiiih banget mahisa! Aku janji gak bakalan bikin kamu sedih lagiii. Nemenin kamu terus nyekar makam saka, aku gak bakalan ngelarang kamu ini ituuu. Aku sayang banget sama kamu mahisaa! Peluk aaaah. Hehehehe. Kalo aku bisa bikin patung. Aku pingin bgt bikin patung kita berdua disini, biar banyak yang iri ngeliat kita HHEHE”
  • MAHISA : “wiiii, hahaha iya deh iyaaa”
  • RAIHAN : “yaudah yuk, jalan.. heheh”
  • MAHISA : “yuuk”

          Ketika raihan mengucapkan akan membuat patung, aku menjadi teringat tentang saka. Ketika dia, bilang kalau nanti mau bikin monumen di taman kota. Sedih dengernya sekarang. Semoga nanti bisa terwujud ya saka. Hehehe.
          Malamnya, aku bermimpi. Dan dimimpi itu ada saka. Saka bilang kalau dia seneng banget bisa ngeliat aku senyum lagi, walau senyumnya itu untuk laki-laki lain. saka ikhlas kalo aku sama yang lain, dan bahagia ngeliatnya. Dan dia pengin besok aku sama raihan nyekar kesana.
         






Besoknya aku bersama audrey,raihan,dan pak dodit pergi ke makam saka.

  •  MAHISA : “siang saka, gimana kamu? Baik-baik ajakan hehehe. aku udah disini kok saka, tenang aja. Aku kesini menurut apa kata kamu, aku kesini bareng raihan dan audrey.”
  • RAIHAN : “hai sak, apa kabar?”
  • MAHISA : “saka, aku mau bilang. Aku sekarang udah sama raihan, jangan sedih yah. Sumpah aku udah janji sama kamu kalau aku gak mungkin ngelupain kamu. Aku bakalan terus nyekar makam kamu sampe tua nanti. Pegang deh janji aku. Jangan sedih juga, kalau aku sama raihan. Aku seneng kok sama raihan. Kaya pas kita berdua dulu, sering main di funworld trs ke taman deket kota. Hehehe. aku juga sekarang udah pacaran sama raihan. Semoga kamu ngerestuin ya. Jaga diri kamu disurga ya. Semoga kamu tenang disurga. Amin.
  • RAIHAN : “makasih juga ya sak, lo udah mau nerima kalo mahisa sekarang udah sama gue. Janji, gue gak bakalan bikin mahisa sedih terus. Janji bikin hati dia kaya taman hiburan, rame terus gak sedih. Ok bos?”
  • AUDREY : “semoga kamu tenang disana ya saka, we love you...”
  • RAIHAN & MAHISA : “we love you..”
         
          Dan saat itu, semuanya terjadi baik-baik saja. Aku tidak merasa kesepian lagi, dan raihan pun begitu juga. Saka pun sepertinya juga sudah menerima kalau aku sekarang bersama raihan.
          Semuanya akan terasa indah ketika kita merelakan sesuatu yang memang sebenarnya sudah tidak bisa lagi kita miliki.


-The End- 
terimakasih sudah membaca cerbung saya! semoga menginspirasi :)

Comments

Popular Posts