Aku menunggu hari itu.
Aku menunggu hari itu.
Hari di mana tangisku mungkin akan pecah,
Kakiku akan lemas,
Tanganku akan dingin,
Mataku akan sembab,
Dan wajahku akan semerah apel segar yang baru saja tengah dipetik.
-------------------------------------
Kamu tau hari apa itu?
Hari ketika aku tak perlu lagi khawatir soal kepulanganmu.
Sebab benar adanya, kamu akan selalu pulang.
Tidak perlu lagi aku menunggu pesanmu,
Sebab kamu akan selalu menemuiku
///
Ya,
Aku berandai-andai seolah aku sedang menunggu hari kalau kita akan menikah.
Lucu benar rasanya,
Melihat tawa kerabat dan sanak saudara begitu penuh,
Semua pakaian serba senada,
Makanan khas yang menjamui semua orang,
Dan iringan musik yang turut meramaikan pesta itu.
Kita bahagia.
Satu hari itu akan menjadi tali putih yang mengikat erat dua insan yang saling jatuh hati. Memantapkan seluruh isi hatimu hanya untukku saja.
------------------------------------
Aku ingin itu, Sayang.
Aku ingin benar-benar memilikimu tanpa terus-menerus takut kehilanganmu.
Aku ingin terus berdua,
Beriringan di pelataran pagi dan melengkapinya dengan kepulan asap yang menari di atas dua cangkir teh.
Sungguh, aku akan bersumpah bahwa hari itu mungkin aku akan menjadi perempuan paling bahagia.
Sebab jari manisku, mulai terisi cantik dengan cincin yang mengilat penuh.
------------------------------
Ku tanya padamu.
Kamu benar akan bahagia juga, kan?
Ketika urusan pekerjaanmu,
Akan aku bantu dengan segudang doa yang mengalir di langkah kakimu.
Istrimu nanti akan mendukungmu, Sayang.
Aku akan menjadi perempuan paling siaga untukmu saat tubuhmu lelah karena pekerjaan.
--------------------------------
Sekali lagi, aku menunggu hari itu.
Bukankah dengan terjadinya hari itu,
Akan mengukuhkan hatimu pada pusat sukmaku?
Segala ketakutanku akan berakhir.
Segala ketakutanku akan berakhir.
Sebab kamu tidak lagi pergi, melainkan berdua melawan hidup bersamaku;
Yang akan kusebut aamiin ketika kita hanya akan dipisahkan oleh sebuah kematian.
Boleh bantu aku untuk menyebut 'Aamiin', Sayang?
-Elal, perempuanmu.
Comments
Post a Comment