Hai.
Hai. Tiga huruf yang
tersusun menjadi 1 kata sapaan yang ku gunakan saat kali pertama aku menyapa
dirimu.
Saat pertama berkenalan
dengan dirimu, semua terasa lebih baik. Tak
pernah terbayangkan dalam benak ini, bisa seberuntung ini. Seketika begitu cepat
detak jantung ini saat namamu terdengar olehku. Apakah ini pertanda akan
semuanya?
Kau tak
pernah bertemu denganku. Akupun sama. Tapi, terdengar klise atau tidak,
perasaan itu bisa muncul karena kita sama-sama tahu, apa itu rasa sayang. Rasa sayang
muncul dari hati ke hati. Walau kau jauh dimata, tapi hatimu tidak. Itulah yang
menyebabkan perasaan saling menyayangi terus tumbuh hingga entah seberapa
besarnya.
Pertama
berkenalan denganmu, cukup membuatku menggigit jari. Karena, kufikir kau lelaki
yang begitu cuek dan tak peduli dengan orang-orang baru dihidupmu, seperti aku.
Tapi, realita berbanding terbalik dengan semuanya.
Kau baik.
Kau ramah. Dan kelakuanmu, kelakuan yang ada-ada saja itulah, penyebab diriku selalu tersenyum saat
bersama dirimu.
Tak pernah
terbayangkan dalam benak, saat ini kau telah menjadi seorang yang spesial
dihati. Karena aku tahu, kita berkenalan tak selama orang-orang diluar sana. Apakah
ini sudah keputusan yang tepat? Apakah semua ini sudah menjadi yang terbaik
bagi kita?
Kata
orang-orang, yang baik belum tentu terbaik. Berulang kali aku mencoba pergi
darimu, namun pada akhirnya aku berbalik lagi padamu. Mungkinkah ini pertanda,
bahwa kau juara dihati?
Tapi,
kamu terlihat begitu biasa saja denganku. Merasa bahwa, kau tak begitu peduli
dengan rasa sayangku.
Apakah kau masih
memperdulikanku? Apakah kau masih menyadari keberadaanku disini? Apakah kau
bisa meluangkan sedikit waktu untukku? Aku tak pernah meminta waktumu lebih. Karena
aku tahu, duniamu, bukan hanya diriku. Tapi bisakah kau membagi waktumu itu?
Karena
aku takut, aku takut semuanya akan berlangsung hanya sementara. Maksudku, rasa
sayang ada itu hanya muncul sementara, tak pernah selalu ada saat terbesit
namaku difikiranmu. Aku takut semuanya itu ternyata semu. Dan takut, semuanya
akan benar-benar terjadi.
Kita
sama-sama tahu, bahwa kita sama-sama ragu. Tapi, kelakuanmu yang ada-ada saja
itu, yang malah membuatku yakin lagi kepadamu.
Kita sama-sama mau,
kau dan aku mencari jalan tuk bersatu. Memulai yang baru dengan masa lalu. Dan saling
mencari tahu, siapakah yang menjadi juara dihati masing-masing.
You’re
the book i hope i’ll never finish to read it. Karena aku tak pernah mau semua
perjalanan ini akan berhenti disuatu titik, yaitu titik kejenuhan.
Aku ingin, semuanya
berjalan semestinya. Dan saling mencari tahu, akhir dari cerita kita akankah
berakhir bahagia, atau malah akan menjadi pengalaman menyedihkan selama aku
bernafas di bumi ini.
Saat diriku berada
disampingmu, aku menyadari ada 4 peraturan dalam hidupmu :
-
Play the moments
-
Pause the memories
-
Stop the pain
-
And rewind the happiness
Karena itulah, aku
baru mengerti makna suatu kisah, saat bersama denganmu.
Kamu,
kamu merupakan cinta pertama dalam hidupku.
Ketika
untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku mampu melihat segala sesuatu dengan
lebih jelas, merasa lebih hidup, dan ingin menjadi versi terbaik dari diriku
sendiri, saat kamu berada disampingku. Saat hidupku berubah berantakan dan
masih bisa berfikir, “screw this mess, at least i still have you by my side.”
Ayo,
marilah kita saling belajar lebih menyayangi, bukan saling meninggalkan. Belajar
lebih memahami, bukan mencari yang lebih peduli.
Love is not about communicating
everyday. It’s about trusting each other that you won’t do anything stupid
while you’re not together. Karena kita berada dijarak yang cukup jauh, bukan
berarti kita harus memaksakan untuk saling berkomunikasi setiap hari. Yang terpenting
saat ini adalah, maukah kamu mengerti dan menerima semua kegilaan dan
kekonyolan yang ada dalam diriku?
Saat
ini, bukan tentang siapa yang kita kenal paling lama, yang datang pertama atau
paling perhatian. Tapi tentang siapa yang datang dan tidak pergi.
Aku
selalu berdoa; “tuhan, jika nanti aku jatuh pada cinta yang baik, jatuhkan aku
sejatuh-jatuhnya.” Distance means so little when someone means so much.
Akan
selalu ada perempuan yang lebih cantik dariku. Aku hanya perlu menemuka lelaki
yang tidak perduli akan hal itu.
Kau
adalah yang terindah. Yang membuat hatiku tenang. Mencintai kamu takkan pernah
membuat ku takut, sebab kau terima segala kurangku.
Kadang
ku sendiri, kadang ku mencari. Namun selalu padamu ku kembali. Mungkin, memang
kaulah rumahku tuk menjadi tempat berlindung.
Terima
kasih telah menerima diriku apa adanya. Terima kasih telah belajar mencintaiku.
Dan terima kasih telah setia denganku. Semoga, semua ini adalah suatu keputusan
yang terbaik untuk kita berdua.
-the end
Comments
Post a Comment